Metode Pembelajaran listening and Drilling

Metode Pembelajaran listening and drilling 

Metode yang sudah di terapkan di Desa Bahasa Borobudur, sangat mudah untuk diikuti oleh siapapun. Metode ini sangat popular dengan sebutan Listening and Drilling, yaitu metode yang dalam pembelajarannya mengutamakan pada kegiatan cukup mendengarkan, menirukan dan mengucapkan.

Pertama, 

peserta didik diminta untuk mendengarkan dahulu apa yang instruktur ucapkan, cukup kenali suara dan pengucapan yang dilakukan oleh instruktur agar nantinya saat praktek, lafal dan pengucapannya sudah baik dan lancar.

Kedua, 

peserta didik diminta untuk menirukan apa yang diucapkan oleh instruktur. Jadi dalam tahap kedua ini peserta didik harus bersedia dan berani untuk menirukan apa yang diucapkan sebelumnya oleh Instruktur. Disinilah peserta didik seringkali malu, dan tidak berani praktek karena pola pikir yang masih takut salah. Pada tahap inilah menjadi penentu dan pembeda antara peserta didik yang bisa menguasai Bahasa Inggris dan yang tidak. Mereka yang mau dan aktif untuk praktek akan semakin cepat menguasai Bahasa Inggris secara baik dan lancar. Mereka yang malu dan takut salah maka akan sulit menguasai Bahasa Inggris, dikarenakan media praktek yang ada tidak dilaksanakan sehingga mereka tidak terbiasa dan akan selalu takut. 

Ketiga, 

siswa harus mau untuk selalu praktek apa yang sudah diketahui setiap saat, praktek bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan cermin, atau dengan orang lain (kakak-adik, rekan kerja). Pengetahuan dan kemampuan yang sudah dimiliki harus selalu diasah karena jika tidak maka akan hilang dengan sendirinya dan keberanian yang sudah terbentuk juga akan luntur.

Dengan belajar menggunakan metode ini, siswa hanya dituntut untuk MAU (mendengarkan, mencoba dan praktek) dan BERANI (mencoba dan praktek). Hal ini juga yang menjadikan tagline desa bahasa Borobudur kami bahwa bersama kami bahasa Inggris terasa mudah , cepat dan menyenangkan .

Berikut salah satu contoh video pembelajaran di Desa Bahasa Borobudur